Contoh Soal TKA SMA Bahasa Indonesia – Memasuki era baru seleksi masuk perguruan tinggi, pemerintah menggantikan ujian nasional (UN) dengan Tes Kemampuan Akademik (TKA) untuk siswa SMA/SMK/MA. Bagi calon mahasiswa, TKA menjadi gerbang penting agar lolos ke PTN.
Salah satu materi wajib yang diujikan adalah Bahasa Indonesia. Agar dapat tampil optimal, kamu perlu memahami kerangka soal, kebijakan pendidikan terbaru, dan strategi persiapan.
Konteks dan Kebijakan TKA sebagai Pengganti UN / Asesmen Nasional
Menurut Ruangguru, TKA akan menggantikan UN di jenjang SMA mulai November 2025. TKA tidak digunakan sebagai standar kelulusan, melainkan sebagai indikator seleksi akademik bagi siswa yang ingin masuk ke jenjang perguruan tinggi.
Menurut laman Pusmendik Kemendikbud, mata pelajaran yang akan diuji di TKA untuk siswa SMA/MA/SMK mencakup:
- Bahasa Indonesia
- Matematika
- Bahasa Inggris
- Dua mata pelajaran pilihan sesuai peminatan siswa
Jadi, bagi semua siswa SMA, Bahasa Indonesia menjadi salah satu materi wajib yang harus dikuasai dalam TKA.
Kisi-kisi resmi TKA Bahasa Indonesia SMA/SMK 2025 menyebutkan bahwa materi utama meliputi:
- Teks fiksi dan nonfiksi (wacana informatif)
- Pemahaman tekstual (informasi tersurat)
- Pemahaman inferensial (menyimpulkan informasi tersirat)
- Evaluasi dan apresiasi teks (menilai gaya bahasa, konsistensi argumen, keterkaitan antarparas)
- Sastra dan unsur estetika dalam teks pilihan (apresiasi sastra)
Kisi-kisi tersebut menyajikan gambaran kompetensi berbahasa yang harus dikuasai oleh siswa supaya dapat menjawab soal TKA Bahasa Indonesia secara optimal.

Fokus Materi TKA Bahasa Indonesia
1. Keterampilan Membaca (Reading Literacy)
Menurut laman “Bahasa Indonesia – Pusat Asesmen Pendidikan”, TKA Bahasa Indonesia lebih difokuskan pada kemampuan membaca. Menurut pernyataan resmi, membaca dipilih sebagai aspek utama karena ia menjadi fondasi keterampilan berbahasa dan memperoleh ilmu dari teks.
Teks yang dihadirkan dalam soal TKA biasanya berkisar antara 250-300 kata, dengan struktur kalimat kompleks dan ragam kosakata luas (termasuk imbuhan dan istilah khusus).
Soal akan meminta siswa untuk:
- Menemukan informasi tersurat dari teks
- Menyusun ulang atau merangkum bagian teks
- Menafsirkan makna yang tersirat (inferensi)
- Mengevaluasi argumen penulis, logika dalam teks, relevansi informasi
- Mengevaluasi aspek estetika bahasa (gaya, pilihan kata, majas)
2. Analisis Wacana dan Kohesi Antarparagraf
Selain soal tunggal dalam satu paragraf, TKA juga dapat menghadirkan teks lebih panjang atau antarparagraf yang memerlukan pemahaman hubungan antar paragraf, pemakaian konjungsi, dan kesinambungan ide. Siswa harus mampu mengikuti garis pikiran penulis dari awal hingga akhir. Kisi-kisi menyebut bahwa konjungsi antarparagraf dan tanda baca juga diuji sebagai aspek makna.
3. Teks Fiksi vs Nonfiksi
Soal TKA mencakup dua jenis teks: fiksi (cerita, naratif, biografi) dan nonfiksi / teks informasi / eksplanatif. Nonfiksi berisi fakta, argumen, penjelasan, dan sering memakai struktur eksplanatif atau sebab-akibat. Teks fiksi menuntut pemahaman karakter, latar, konflik, sudut pandang, dan sering menyertakan unsur metafora atau simbolik.
Bentuk Soal TKA Bahasa Indonesia
Berdasarkan dokumen resmi dari Pusmendik Kemendikbudristek (2024) dan Panduan SNPMB BPPP Kemendikbud (2025), bentuk soal dalam TKA tidak hanya pilihan ganda biasa. Sistemnya kini lebih variatif dan menekankan kemampuan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).
Berikut bentuk soal yang digunakan dalam TKA Bahasa Indonesia:
1. Pilihan Ganda Satu Jawaban Benar (Single Correct Multiple Choice)
Bentuk ini serupa dengan soal standar — peserta memilih satu jawaban benar dari empat opsi (A–D). Soal ini digunakan untuk mengukur pemahaman dasar seperti menemukan ide pokok atau makna kata dalam konteks.
2. Pilihan Ganda Lebih dari Satu Jawaban Benar (Multiple True Answers)
Dalam format ini, terdapat lebih dari satu jawaban yang benar. Peserta harus memilih seluruh opsi yang benar, karena jika hanya sebagian, sistem akan menilai tidak tepat seluruhnya. Bentuk ini menuntut analisis yang lebih dalam, karena peserta harus menilai benar-salah setiap pernyataan dalam satu butir soal.
3. Benar atau Salah (True–False Statements)
Soal model ini berisi beberapa pernyataan terkait teks bacaan, di mana peserta diminta menentukan apakah tiap pernyataan benar atau salah berdasarkan isi teks.
Tipe ini melatih ketelitian membaca dan kemampuan menemukan informasi eksplisit dengan cepat.
4. Pilihan Kompleks (Complex Multiple Choice)
Tipe ini mirip dengan kombinasi benar-salah dan multi-jawaban. Setiap butir berisi beberapa pernyataan yang dapat bernilai benar atau salah secara mandiri. Formatnya lebih efisien untuk mengukur banyak indikator sekaligus, misalnya: kemampuan menafsirkan makna kata, memahami hubungan antarparagraf, dan menilai argumentasi.
5. Soal Kontekstual (Stimulus-Based Questions)
Setiap butir soal biasanya diawali dengan stimulus berupa teks, tabel, atau infografik. Peserta harus memahami stimulus tersebut sebelum menjawab beberapa soal turunan. Model ini bertujuan untuk menilai kemampuan literasi dan penalaran teks secara terpadu.
Menurut penjelasan BPPP SNPMB (2025), format multi-jawaban dan stimulus-based ini digunakan untuk mengukur tingkat kognitif menengah hingga tinggi (C3–C5 pada taksonomi Bloom), agar siswa tidak hanya menebak, tetapi memahami alasan logis dari setiap pilihan.
Karakteristik Soal Bahasa Indonesia
Soal Bahasa Indonesia di TKA dirancang untuk menilai kemampuan literasi akademik, bukan sekadar kemampuan berbahasa sehari-hari. Berdasarkan rilis resmi Pusmendik, karakteristik soal TKA Bahasa Indonesia adalah:
- Berbasis teks panjang, dengan 250–400 kata per bacaan.
- Beragam konteks, seperti artikel ilmiah populer, opini, teks sejarah, dan sastra.
- Mengukur penalaran, bukan hafalan.
- Memiliki proporsi tinggi untuk soal inferensi dan evaluasi (lebih dari 60% total).
Strategi Efektif untuk Persiapan TKA Bahasa Indonesia
1. Membaca secara Intensif dan Aktif
Latihan membaca teks nonfiksi dan fiksi secara rutin. Saat membaca, tandai:
- Ide pokok setiap paragraf
- Kalimat penjelas / pendukung
- Isyarat konjungsi dan hubung antar ide
- Kosakata tidak baku atau kata majemuk
Cobalah rangkum teks dalam beberapa kalimat sendiri, kemudian cek apakah ringkasanmu sesuai dengan inti teks.
2. Latihan Soal dengan Waktu Terbatas
Gunakan contoh soal TKA dari sumber resmi (Pusmendik Kemendikbud menyediakan contoh soal TKA 2025 secara gratis). Atur waktu pengerjaan sesuai ketentuan. Latihan dengan tekanan waktu akan membiasakanmu mengelola waktu di ujian.
3. Gunakan Kisi-Kisi Resmi sebagai Panduan
Gunakan kisi-kisi TKA Bahasa Indonesia terbaru sebagai peta belajar agar tidak melewatkan materi penting. (Kisi-kisi resmi untuk TKA SMA sudah tersedia).
Fokuskan latihan terutama pada kompetensi-kompetensi utama: inferensi, evaluasi, dan apresiasi teks.
4. Diskusi dan Analisis Teks
Belajar bersama teman atau kelompok bisa efektif: diskusikan makna teks, debat interpretasi, tukar ringkasan, dan bandingkan cara menemukan jawaban soal bersama. Diskusi membantu melihat sudut pandang berbeda dalam memahami teks.
5. Membiasakan Kedalaman Kosakata
TKA menggunakan ragam kosakata luas, termasuk imbuhan dan istilah teknis. Buat daftar kosakata baru dari teks latihan, dan pelajari makna serta penggunaannya dalam konteks.
6. Simulasi Ujian
Ikuti simulasi TKA atau ujian latihan di platform seperti Simulasi Tes SNPMB / BPPP Kemdikbud agar terbiasa dengan format layar, navigasi soal, dan antarmuka ujian online. Simulasi memberi pengalaman mendekati kondisi ujian asli, termasuk soal sulit dan waktu ketat.
7. Evaluasi Kesalahan
Setiap selesai latihan soal, catat soal yang salah dan analisis: apakah salah karena keliru memahami konteks, memilih jawaban miskonsepsi, atau kecepatan? Setelah itu, ulang materi terkait dan hindari kesalahan yang sama.

Contoh Soal TKA SMA Bahasa Indonesia
Soal 1
Bacalah kalimat berikut:
Dalam rapat itu, kepala sekolah menyampaikan berbagai inovasi pembelajaran yang akan diterapkan pada tahun ajaran baru.
Makna kata inovasi dalam konteks kalimat tersebut adalah ….
A. Perubahan mendasar
B. Ide baru yang bermanfaat
C. Rencana jangka panjang
D. Strategi pengawasan
Jawaban: B
Pembahasan:
Kata inovasi berarti pembaruan atau ide baru yang diterapkan untuk meningkatkan hasil. Dalam konteks “inovasi pembelajaran”, maknanya adalah ide atau metode baru dalam belajar.
Soal 2
Meningkatnya suhu bumi menyebabkan berbagai bencana alam, seperti kekeringan dan mencairnya es di kutub.
Ide pokok kalimat tersebut adalah ….
A. Suhu bumi terus meningkat
B. Meningkatnya suhu bumi berdampak pada bencana alam
C. Kekeringan terjadi di banyak tempat
D. Es di kutub mencair akibat panas
Jawaban: B
Pembahasan:
Kalimat menjelaskan hubungan sebab-akibat: penyebab (meningkatnya suhu bumi) dan akibat (bencana alam), sehingga ide pokoknya adalah hubungan keduanya.
Soal 3
Kalimat efektif ditandai oleh penggunaan struktur yang logis dan hemat kata. Manakah kalimat yang paling efektif di bawah ini?
A. Para siswa-siswa sedang belajar di dalam kelas.
B. Murid sedang belajar dengan serius.
C. Siswa-siswa sedang belajar dengan penuh semangat yang membara.
D. Para siswa sedang pada belajar di kelas.
Jawaban: B
Pembahasan:
Kalimat (B) hemat, logis, dan tidak ada pengulangan subjek. Kalimat lain berlebihan atau tidak baku.
Soal 4
Penulis artikel tersebut menggunakan data dari hasil survei untuk memperkuat argumennya.
Kalimat itu menunjukkan fungsi data dalam teks argumentatif, yaitu ….
A. Menyajikan hiburan
B. Menjelaskan isi teks
C. Menguatkan pendapat
D. Membingungkan pembaca
Jawaban: C
Pembahasan:
Dalam teks argumentatif, data dan fakta digunakan untuk memperkuat pendapat atau argumen penulis.
Soal 5
Kalimat berikut yang menggunakan majas personifikasi adalah ….
A. Matahari mulai tersenyum di ufuk timur.
B. Sawah itu luas membentang hingga ke bukit.
C. Suara burung terdengar nyaring di pagi hari.
D. Pohon itu tumbuh menjulang tinggi.
Jawaban: A
Pembahasan:
Personifikasi adalah gaya bahasa yang memberi sifat manusia pada benda mati. “Matahari tersenyum” adalah contoh klasiknya.
Soal 6
Ciri-ciri teks eksposisi adalah ….
A. Menyampaikan pendapat penulis
B. Bertujuan meyakinkan pembaca
C. Menjelaskan informasi faktual
D. Disertai data dan contoh
Jawaban: C dan D
Pembahasan:
Eksposisi bertujuan menjelaskan atau menguraikan informasi faktual, disertai data dan contoh pendukung. (A) dan (B) ciri teks argumentatif.
Soal 7
Teks narasi biasanya mengandung unsur ….
A. Tokoh
B. Latar
C. Argumen
D. Konflik
Jawaban: A, B, dan D
Pembahasan:
Narasi memuat tokoh, latar, dan konflik sebagai pembangun cerita. Argumen bukan unsur narasi.
Soal 8
Manakah kalimat yang termasuk kalimat tidak efektif?
A. Ia datang terlambat karena hujan deras.
B. Setiap siswa wajib untuk hadir tepat waktu.
C. Kami pergi ke perpustakaan setelah pelajaran selesai.
D. Kepala sekolah memberikan arahan kepada guru.
Jawaban: B
Pembahasan:
Kata wajib untuk bersifat pleonastis (pengulangan makna). Cukup “setiap siswa wajib hadir tepat waktu”.
Soal 9
Teks prosedur bertujuan menjelaskan langkah-langkah melakukan sesuatu.
Benar
Soal 10
Teks deskripsi selalu berisi pendapat dan argumen penulis.
Salah — karena deskripsi bertujuan menggambarkan objek, bukan berargumen.
Soal 11
Makna kata dalam teks ilmiah harus bersifat denotatif.
Benar — karena teks ilmiah menuntut kejelasan dan objektivitas.
Teks 1:
“Konsumsi plastik sekali pakai meningkat selama pandemi. Banyak orang menggunakan kantong dan wadah plastik karena dianggap lebih higienis. Namun, peningkatan ini menimbulkan masalah baru bagi lingkungan, sebab limbah plastik sulit terurai.”
Soal 12
Apa hubungan sebab-akibat dalam teks tersebut?
A. Pandemi menyebabkan peningkatan konsumsi plastik.
B. Plastik menyebabkan pandemi meningkat.
C. Wadah plastik mengurangi limbah.
D. Lingkungan menjadi lebih bersih karena plastik.
Jawaban: A
Pembahasan:
Penyebab: pandemi -> Akibat: konsumsi plastik meningkat dan menimbulkan masalah lingkungan.
Soal 13
Gagasan utama teks di atas adalah ….
A. Plastik menjadi solusi higienis selama pandemi.
B. Peningkatan penggunaan plastik berdampak pada lingkungan.
C. Limbah plastik mudah terurai di alam.
D. Plastik sekali pakai makin digemari masyarakat.
Jawaban: B
Pembahasan:
Kalimat utama menyebutkan “peningkatan plastik menimbulkan masalah lingkungan”.
Soal 14
Sikap penulis terhadap masalah tersebut adalah ….
A. Netral terhadap plastik
B. Setuju dengan penggunaan plastik
C. Mengkhawatirkan dampak plastik terhadap lingkungan
D. Tidak peduli dengan isu lingkungan
Jawaban: C
Pembahasan:
Diksi “menimbulkan masalah baru bagi lingkungan” menunjukkan nada kekhawatiran.
Teks 2:
“Puisi adalah jendela hati manusia. Melalui puisi, penyair berbicara tanpa suara, menyentuh tanpa tangan, dan menggerakkan tanpa paksaan.”
Soal 15
Gaya bahasa yang dominan digunakan pada teks tersebut adalah ….
A. Litotes
B. Personifikasi
C. Metafora
D. Hiperbola
Jawaban: C
Pembahasan:
Ungkapan “berbicara tanpa suara” dan “menyentuh tanpa tangan” adalah perbandingan implisit khas metafora.
Sumber Referensi
- Pusat Asesmen Pendidikan (Pusmendik) Kemendikbudristek RI.
Dokumen Kisi-Kisi Tes Kemampuan Akademik (TKA) SMA/MA/SMK Tahun 2025.
https://pusmendik.kemdikbud.go.id/tka - Balai Pengelolaan Pengujian Pendidikan (BPPP) SNPMB Kemendikbudristek.
Framework dan Panduan SNPMB Tahun 2025 (Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Matematika).
https://framework-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id - DetikEdu (2025).
Bocoran Kisi-Kisi TKA SMA Resmi Mapel Bahasa Indonesia, Inggris, dan Matematika dari Kemendikbud.
https://www.detik.com/edu/sekolah/d-8018925 - News.detik.com (2025).
Gratis! Contoh Soal TKA 2025 untuk SD, SMP, dan SMA dari Kemendikbudristek.
https://news.detik.com/berita/d-8042866 - Simulasi Tes SNPMB BPPP Kemendikbud.
Platform Latihan dan Simulasi Ujian TKA Resmi.
https://simulasi-tes.bppp.kemdikbud.go.id
Program Premium SNBT Cerebrum 2025
“Semakin sering latihan soal akan semakin terbiasa, semakin cepat, semakin teliti dan semakin tepat mengerjakan soal SNBT 2025 ” 🌟
Kunci sukses SNBT adalah membiasakan diri mengerjakan ribuan tipe soal SNBT seperti anak bayi yang belajar berjalan terasa berat diawal dan akan terbiasa bila terus dilatih hingga bisa berlari kencang.
📋 Cara Membeli dengan Mudah:
- Unduh Aplikasi Cerebrum: Temukan aplikasi Cerebrum di Play Store atau App Store, atau akses langsung melalui website.
- Masuk ke Akun Anda: Login ke akun Cerebrum Anda melalui aplikasi atau situs web.
- Pilih Paket yang Cocok: Dalam menu “Beli”, pilih paket bimbingan yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan untuk melihat detail setiap paket.
- Gunakan Kode Promo: Masukkan kode “BIMBELSNBT” untuk mendapat diskon spesial sesuai poster promo
- Gunakan Kode Afiliasi: Jika Anda memiliki kode “RES2520”, masukkan untuk diskon tambahan.
- Selesaikan Pembayaran: Pilih metode pembayaran dan selesaikan transaksi dengan aman.
- Aktivasi Cepat: Paket Anda akan aktif dalam waktu singkat setelah pembayaran berhasil.